Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2011

KEAJAIBAN ALQUR'AN

AL QUR'AN DAN BUMALQURAN DAN BUMI


LAPISAN-LAPISAN ATMOSFER
Kata "langit", yang muncul di banyak ayat Al Qur’an, digunakan untuk merujuk pada langit di atas Bumi, serta keseluruhan alam semesta. Dengan arti kata ini, terlihat bahwa langit Bumi, atau atmosfirnya, tersusun atas tujuh lapisan...
FUNGSI GUNUNG
Al Qur’an mengarahkan perhatian manusia pada fungsi geologis sangat penting dari gunung. "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…" (QS. Al Anbiyaa’, 21:31) AL QUR'AN DAN ASTRONOMI
ALQUR'AN DAN ASTRONOMI
PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
Kesimpulan yang dicapai oleh astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, bersamaan dengan dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada akibat suatu peristiwa ledakan raksasa yang terjadi di saat dimensi waktu belumlah ada...
MENGEMBANGNYA ALAM SEMESTA
Dalam Al Qur'an, yang diturunkan sekitar 14 abad silam, di saat ilmu astronomi masih sangat terbelakang, mengembangnya alam semesta telah dinyatakan…
PEMISAHAN LANGIT DAN BUMI
Ketika kita membandingkan pernyataan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan berbagai penemuan ilmiah, maka kita akan menemukan bahwa keduanya bersesuaian satu sama lain…
GARIS EDAR
Di masa ketika Al Qur'an diturunkan, mustahil dapat disimpulkan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar", sebagaimana dinyatakan dalam ayat…
BENTUK BULAT PLANET BUMI
Di masa lalu diyakini bahwa bumi berbentuk bidang datar. Akan tetapi ayat-ayat Al Qur'an telah berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir…
ATAP YANG TERPELIHARA
Sistem sempurna berada dan bekerja jauh di atas Bumi. Sistem ini melingkupi bumi kita dan melindunginya dari bahaya luar angkasa. Berabad-abad lalu, Allah telah memberitakan hal ini kepada kita dalam Al Qur'an…
LANGIT YANG MENGEMBALIKAN
Ayat ke-11 dari Surat 86 dalam Al Qur'an merujuk pada fungsi "mengembalikan atau memantulkan" dari langit…
   
ANGIN YANG MENGAWINKAN
Dalam Al Qur’an dikemukakan bahwa tahap pertama pembentukan hujan melibatkan angin. Hingga awal abad ke-20, belumlah diketahui bahwa angin memegang peran penentu dalam pembentukan hujan...
LAUTAN YANG TIDAK BERCAMPUR SATU SAMA LAIN
Para ahli kelautan baru-baru saja menemukan bahwa lautan yang ada memiliki sifat tidak dapat bercampur satu sama lain sama sekali...

KEGELAPAN DAN GELOMBANG DI DASAR LAUT
Tidak ada cahaya apa pun yang memasuki kedalaman 1000 meter di bawah permukaan laut. Fakta ilmiah ini dinyatakan dalam Al Qur’an surat 24 ayat ke-40 sekitar 1400 tahun yang lalu…
KADAR HUJAN
Satu di antara sekian informasi tentang hujan yang diberikan Al Qur’an adalah bahwa hujan diturunkan ke Bumi dengan kadar yang tepat. Kadar yang ditetapkan pada hujan ini sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern...
PEMBENTUKAN HUJAN
Setiap tahap pembentukan hujan disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an. Di samping itu, tahapan-tahapan ini dijelaskan persis dalam urutan yang tepat...
PERGERAKAN GUNUNG
Dalam Al Qur’an, Allah merujuk peristiwa bergeraknya gunung-gunung sebagai pergeseran atau perjalanan awan. Kini, para ilmuwan modern juga menggunakan istilah "Pergeseran Benua" bagi gerakan ini..AL QUR'AN DAN FISIKA
ALQUR'AN DAN FISIKA
RAHASIA BESI
Dalam sebuah ayat di surat 57, Allah Yang Maha Kuasa merujuk tentang pembentukan unsur besi, dan memperlihatkan keajaiban ilmiah dengan kode matematis yang dikandungnya.
PENCIPTAAN YANG BERPASANG-PASANGAN
Kini, makna ayat Al Qur'an yang menyatakan tentang hal tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933…
RELATIVITAS WAKTU
Relativitas waktu dikemukakan melalui teori relativitas Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia tidak mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif... ALQUR'AN DAN BIOLOGI
BAGIAN OTAK YANG MENGENDALIKAN GERAK KITA Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan telah mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi tertentu otak, terletak di bagian depan tulang tengkorak...
KELAHIRAN MANUSIA
Langit, hewan, dan tumbuhan secara bergantian disebutkan sebagai bukti-bukti keberadaan dan kekuasaan Allah bagi manusia. Dalam banyak ayat, manusia diseru untuk memalingkan perhatian mereka pada penciptaan diri mereka sendiri...
SETETES MANI
Dari keseluruhan sperma berjumlah sekitar 250 juta yang dipancarkan dari tubuh pria, hanya sedikit sekali yang berhasil mencapai sel telur. Sperma yang akan membuahi sel telur hanyalah satu dari seribu sperma yang mampu bertahan hidup...
CAMPURAN DALAM AIR MANI
Dalam Al Qur'an, dijelaskan bahwa air mani merupakan cairan yang berupa campuran dari berbagai zat. Fakta ini telah dibenarkan oleh ilmu pengetahuan...
JENIS KELAMIN BAYI
Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan secara bersama-sama oleh sel sperma pria dan sel telur wanita. Akan tetapi kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur'an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin pria atau wanita ditentukan "dari air mani, apabila dipancarkan"...
SEGUMPAL DARAH YANG MENEMPEL PADA RAHIM
Pada tahap awal pembentukannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu...
PEMBUNGKUSAN TULANG OLEH OTOT
Dinyatakan dalam sejumlah ayat Al Qur'an bahwa dalam rahim ibu, kerangka bayi terbentuk pada awalnya, dan kemudian otot-otot tumbuh dan membungkus tulang-belulang ini...
TIGA TAHAPAN BAYI DALAM RAHIM
Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu melalui proses yang terdiri atas tiga tahap...
AIR SUSU IBU
Air susu ibu adalah sebuah campuran sempurna ciptaan Allah yang tak tertandingi. Air susu ini merupakan sumber makanan paling istimewa bagi bayi yang baru lahir, dan zat yang meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit.
TANDA PENGENAL MANUSIA PADA SIDIK JARI
Ketika dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan kembali manusia setelah kematian mereka, sidik jari manusia ditegaskan secara khusus...

MA'HAD TAHFIZH AMCF se-INDONESIA Lokasi Program Tahfizh Al Qur’an : 1. Markas Tahfizh Al Qur’an Utsman Bin Affan Jakarta Jl. Bambu Apus I No.1 Cipayung, Jakarta Timur Telp. (021) 844.8494 / 95 (Putra) 2. Markas Tahfizh Al Qur’an Masjid Al-Iklas Jakarta Jl. Ragunan Raya No. 11, Jati Padang, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Telp. (021) 7802776 3. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al-Ihsan Bandung Masjid Al-Ihsan, Jl. Darta No.9, Gng. Leutik, Kp. Kancil, Ciparay Telp. (022) 5959162 (Putra) Bandung – Jawa Barat 4. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al-Manar Kartasura Masjid Kottabarat, Jl. Dr. Muwardi 24, Kottabarat Surakarta – Jawa Tengah. Telp. (0271) 713858 (Putra) 5. Markaz Tahfiz Al Qur’an Ibadurrahman Solo Masjid Ibadurrahman, Jl. Mayangsari 24 Danukusuman, Serengan Telp. (0271) 5814317 (Putra), Surakarta – Jawa Tengah 6. Markaz Tahfiz Al-Qur’an Muhammadiyah Muntilan Pesantren Muhammadiyah Muntilan, Jl. Kartini No. 6 Muntilan, Magelang, Jawa Tengah Telp. (0293) 5508414 7. Markaz Tahfiz Al-Qur’an At-Takwa Demak Masjid At Taqwa Pantai Asuhan Muhammadiyah Batursari Mrangen, Demak – Jawa Tengah Telp. (024) 70772799 (Putra) 8. Markaz Tahfizh Al Qur’an Pertiwi Yogyakarta Masji Pertiwi, Jl Wahid Hasyim, Ngabean Gendingan Yogyakarta Telp (0274) 375036 (Putra) 9. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al Saleheen Lampung Jl KH. Gholib, Gg. Kepunden, RT III, Lingkungan IV, Pringsewu Utara Tanggamus Lampung Telp, (0729) 23853 10. Markaz Tahfizh Al Qur’an Umar Bin Khathab Surabaya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Kampus lll Komplek Perum IKIP Blok V No. 1 Gunung Anyar, Surabaya- Jawa Timur Telp. (031) 8791791 (Putra) 11. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al Birr Makassar Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl Sultan Alauddin no 259 Makassar – Sulawesi Selatan Telp.(0411) 881584 (Putra) 12. Markaz Tahfizh Al-Qur’an Baitul Arqam Kolaka Pesantren Baitul Arqam, desa Polinggona Watubangga Kolaka, Sulawesi Tenggara Telp. (0401)381801, (0411) 881584 13. Markaz Tahizh Al Qur’an Nurul Junaidiyah Palopo Pesantren Nurul Junaidiyah Jl Poros Wotu Masamba, Burau Luwu Timur – Palopo Hp 085239835789 Telp.(0411) 881584 14. Markaz Tahfizh Al Qur’an Umar bin Khathab Bima Pesantren Umar bin Khathab Jl. Jatiwangi Asah Kota Bima NTB (putra) Telp.(0370)627143, (0411) 881584 15. Markaz Tahfizh Al-Qur’an Baiturrahman Lombok Masji Baiturrahman Desa Jembe Saba Janapriya, Lombok Tengah – NTB. Hp. 081805773845 Telp. (0411) 881584 (Putra) 16. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al Rahman Palangkaraya Jl. RTA Milono Km 5,5 Kel. Langkai, Palangkaraya – Kalimantan Tengah Telp.(0536) 3241771 (Putra) 17. Markaz Tahfizh Al Qur’an AT Taqwa Serang Banten Jl. H. H.M. Muslih Rt.02/04 Cikulur, Kec. Serang, Banten 201102 18. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al Hidayah Rangkasbitung Banten( Putri) Jl. Maulana Yusuf Km.02 Aweh,Kalang Anyar, Lebak, Banten 201102

MA'HAD TAHFIZH AMCF se-INDONESIA


Lokasi Program Tahfizh Al Qur’an :
1. Markas Tahfizh Al Qur’an Utsman Bin Affan Jakarta
Jl. Bambu Apus I No.1 Cipayung, Jakarta Timur
Telp. (021) 844.8494 / 95 (Putra)
2. Markas Tahfizh Al Qur’an Masjid Al-Iklas Jakarta
Jl. Ragunan Raya No. 11, Jati Padang, Pasar Minggu
Jakarta Selatan, Telp. (021) 7802776
3. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al-Ihsan Bandung
Masjid Al-Ihsan, Jl. Darta No.9, Gng. Leutik, Kp. Kancil, Ciparay
Telp. (022) 5959162 (Putra) Bandung – Jawa Barat
4. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al-Manar Kartasura
Masjid Kottabarat, Jl. Dr. Muwardi 24, Kottabarat
Surakarta – Jawa Tengah. Telp. (0271) 713858 (Putra)
5. Markaz Tahfiz Al Qur’an Ibadurrahman Solo
Masjid Ibadurrahman, Jl. Mayangsari 24 Danukusuman, Serengan
Telp. (0271) 5814317 (Putra), Surakarta – Jawa Tengah
6. Markaz Tahfiz Al-Qur’an Muhammadiyah Muntilan
Pesantren Muhammadiyah Muntilan, Jl. Kartini No. 6
Muntilan, Magelang, Jawa Tengah Telp. (0293) 5508414
7. Markaz Tahfiz Al-Qur’an At-Takwa Demak
Masjid At Taqwa Pantai Asuhan Muhammadiyah Batursari
Mrangen, Demak – Jawa Tengah Telp. (024) 70772799 (Putra)
8. Markaz Tahfizh Al Qur’an Pertiwi Yogyakarta
Masji Pertiwi, Jl Wahid Hasyim, Ngabean Gendingan Yogyakarta
Telp (0274) 375036 (Putra)
9. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al Saleheen Lampung
Jl KH. Gholib, Gg. Kepunden, RT III, Lingkungan IV, Pringsewu Utara
Tanggamus Lampung Telp, (0729) 23853
10. Markaz Tahfizh Al Qur’an Umar Bin Khathab Surabaya
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Kampus lll
Komplek Perum IKIP Blok V No. 1 Gunung Anyar, Surabaya- Jawa Timur
Telp. (031) 8791791 (Putra)
11. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al Birr Makassar
Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl Sultan Alauddin no 259
Makassar – Sulawesi Selatan Telp.(0411) 881584 (Putra)
12. Markaz Tahfizh Al-Qur’an Baitul Arqam Kolaka
Pesantren Baitul Arqam, desa Polinggona Watubangga Kolaka,
Sulawesi Tenggara Telp. (0401)381801, (0411) 881584
13. Markaz Tahizh Al Qur’an Nurul Junaidiyah Palopo
Pesantren Nurul Junaidiyah Jl Poros Wotu Masamba, Burau
Luwu Timur – Palopo Hp 085239835789 Telp.(0411) 881584
14. Markaz Tahfizh Al Qur’an Umar bin Khathab Bima
Pesantren Umar bin Khathab Jl. Jatiwangi Asah Kota Bima NTB (putra) Telp.(0370)627143, (0411) 881584
15. Markaz Tahfizh Al-Qur’an Baiturrahman Lombok
Masji Baiturrahman Desa Jembe Saba Janapriya,
Lombok Tengah – NTB. Hp. 081805773845 Telp. (0411) 881584 (Putra)
16. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al Rahman Palangkaraya
Jl. RTA Milono Km 5,5 Kel. Langkai, Palangkaraya – Kalimantan Tengah
Telp.(0536) 3241771 (Putra)
17. Markaz Tahfizh Al Qur’an AT Taqwa Serang Banten
Jl. H. H.M. Muslih Rt.02/04 Cikulur, Kec. Serang, Banten 201102
18. Markaz Tahfizh Al Qur’an Al Hidayah Rangkasbitung Banten( Putri)
Jl. Maulana Yusuf Km.02 Aweh,Kalang Anyar, Lebak, Banten 201102

15 Indikator Seorang Ahlul Qur’an


“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)
Dalam taushiyah Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc., Al-Hafizh, disebutkan setidaknya ada 15 parameter yang bisa mengindikasikan seorang Ahlul (ahli) Al-Qur’an. Parameter tersebut adalah:

1. Khatam Al Quran. Minimal satu bulan satu kali khatam, maksimal tiga hari satu kali khatam.
Hal pertama yang mesti dilakukan untuk menjadi ahlul Quran adalah dengan membacanya secara rutin. Minimal satu hari menghabiskan 1 juz (10 lembar). Agar mudah, sehabis shalat rutinkan untuk membaca sebanyak dua lembar, insya Allah kita bisa mengkhatamkan Al Quran dalam 1 bulan.

Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam beliau berkata,“Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan,“Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus melarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)

Menurut hadits di atas, kita dilarang mengkhatamkan Al Quran lebih dari 30 hari. Karena bila kita membaca Al Quran kurang dari 1 juz per harinya, kita akan kehilangan ruh dan akan menjauh dari Allah. Selain itu, kita juga dilarang untuk mengkhatamkan Al Quran kurang dari 3 hari. Hal itu telah dijawab oleh hadits berikut:
Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan dapat memahami/menghayati Al-Qur’an, orang yang membacanya kurang dari tiga hari.” (HR. Abu Daud)

2. Qiyamulail.
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: ‘Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.’” (TQS. Al Isra’: 79-80)

“bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (TQS. Al Muzzammil: 2-6)

Saya kira sudah jelas mengapa Qiyamullail menambah kedekatan kita dengan Al Quran. Aktivitas tersebut merupakan salah satu indikasi ahli Quran.

3. Qiyamullail dengan bacaan 1 juz. Minimal satu pekan satu kali.
Pada poin kedua (poin sebelum ini), titik tekan pada kuantitas. Pokoknya yang penting Qiyamullail dulu. Sedangkan pada poin ketiga ini, titik tekan pada kualitas Qiyamullail. Diharapkan dalam sepekan ada 1 Qiyamullail yang membaca 1 juz Al Quran. Yang baik adalah dengan membacakan hafalan kita, insya Allah juz 30 bisa lah ya. Tetapi bila ingin mencari suasana baru, kita bisa membaca mushaf untuk juz-juz lainnya.
Syeikh Ali Jumu’ah mengatakan bahwa kebanyakan ulama membolehkan membaca surat/ayat dengan mushaf sewaktu shalat sunnah dan wajib. Mereka berdalil dengan apa yang diriwayatkan oleh Imam Malik bahwa Dzakawan hamba sahayanya Aisyah pada saat qiyamullail di bulan Ramadhan menggunakan mushaf. Dan tidak ada dalil yang melarangnya.

Adapun tentang membalikkan halaman-halaman kertas mushaf maka tidaklah mengapa dengan tetap memperhatikan bahwa hal itu dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin sehingga tidak menjadikan diri orang yang shalat itu keluar dari kekhusyu’an yang dituntut oleh syari’at didalam shalat.

Akan tetapi yang paling afdhal (utama) adalah seorang yang menjadi imam shalat bagi manusia adalah orang yang hafal Al Qur’an sedangkan makmumnya tinggal mendengarkan bacaan imam itu sehingga tidak disibukkan dengan sesuatu yang dapat menghilangkan kekhusyu’annya seperti membalikkan halaman-halaman kertas mushaf dan banyak gerakan diluar gerakan shalat. (Fatawa al Mu’ashiroh juz I hal 6)

4. Menambah hafalan Al Quran. Minimal satu tahun nambah satu juz.
Rasulullah SAW memberikan penghormatan kepada orang-orang yang mempunyai keahlian dalam membaca Al Quran dan menghafalnya, memberitahukan kedudukan mereka serta mengedepankan mereka dibandingkan orang lain.

Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, ‘Surat apa yang kau hafal?’
Ia menjawab, ‘Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.’
‘Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?’ Tanya Nabi lagi.
Shahabi menjawab, ‘Benar.’
Nabi bersabda, ‘Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.’”

(HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

Hadits di atas merupakan kemuliaan penghafal Quran di dunia, sedangkan di akhirat pun ada keutamaannya.
Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: ‘Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia,’ kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: ‘Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah.’ Kemudian Al Quran memohon lagi: ‘Wahai Tuhanku ridhailah dia,’ maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: ‘bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga)’, dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi(1/533).)

5. Membaca tafsir Al Quran. Minimal satu pekan satu kali baca tafsir.
Allah SWT akan memberikan suatu kemuliaan di akhirat bagi orang yang mempelajari Al Quran, ditambah lagi kemuliaan itu juga akan diberikan kepada kedua orang tuanya.

Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran.’” (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)

Bayangkanlah betapa bahagianya ketika nanti di hari dimana tidak ada naungan selain naungan dari Allah, orang tua kita terkaget-kaget saat diberi jubah kemuliaan seperti hadits di atas karena kita (anaknya) mempelajari Al Quran.

6. Membaca doa Al Quran. Minimal satu pekan satu kali.
Seorang mukmin hendaknya selalu berdo’a kepada Allah dimanapun dan kapanpun ia berada sebagaimana Allah berfirman:
“dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka seseungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Rabbmu itu Mahapemalu dan Mahamulia, malu dari hambaNya jika ia mengangkat kedua tangannya (memohon) kepada-Nya kemudian menariknya kembali dalam keadaan hampa kedua tangan-nya.”(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, di-hasan-kan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dan Al-Albani)


Ibnul Qayyim berkata: “Doa termasuk obat yang paling bermanfaat, ia adalah musuh bala, ia mendorongnya dan mengobati, ia menahan bala atau mengangkat atau meringankannya jika sudah turun.”

Masih banyak keutamaan doa dan doa yang paling utama adalah doa yang berasal dari Al Quran. Misalnya, doa yang ada dalam QS. Al Baqarah: 201.
(رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (٢٠١
“Rabbana atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah. Wa qina adzaban naar.”
Artinya: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka.” (TQS. Al-Baqarah: 201)

7. Tadarus Al Quran bersama keluarga. Minimal satu kali per minggu.
Membaca Al Quran bersama keluarga akan meningkatkan rasa cinta kita kepada Al Quran. Selain itu, membaca bersama-sama dapat memperbaiki bacaan bila masih ada bacaan yang salah secara tajwid. Kebiasaan Rasulullah dalam membaca Al Quran bersama keluarga terlihat ketika akan mengkhatamkan Al Quran.

Adalah Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan bersama. Dari Tsabit al-Bunnani, beliau mengatakan bahwa Anas bin Malik jika sudah mendekati dalam mengkhatamkan Al-Qur’an pada malam hari, beliau menyisakan sedikit dari Al-Qur’an, hingga ketika subuh hari beliau mengumpulkan keluarganya dan mengkhatamkannya bersama mereka. (HR. Darimi)

Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas, adalah bahwa ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena, semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya.
Nah, bila jauh dari kedua orang tua dan kakak-adik, serta belum menikah, mungkin alternatifnya adalah tadarus Al Quran bersama kelompok halaqoh/mentoring.

8. Mengulang-ngulang hafalan Al Quran, minimal satu kali per minggu.
Bila dipikir-pikir, esensi utama dari menghafal Quran bukanlah mendapatkan hafalan Al Quran. Itu hanyalah bonus. Esensi utama dari menghafal Quran adalah agar kita semakin sering berinteraksi dengan Al Quran. Karena ketika kita menghafal al Quran, kita dituntut untuk senantiasa mengulangnya. Dan dengan mengulang itulah ingatan kita akan semakin tajam. Akan lebih baik lagi bila kita mengulangnya bersama keluarga atau kelompok halaqoh/mentoring.

Itulah mungkin sebab kita bisa membaca Al Fatihah tanpa mushaf dengan mudahnya, bahkan meski pikiran kita tidak fokus ke bacaan, kita masih bisa menyelesaikannya. Ya, karena kita telah beratus-ratus kali mengulangnya. Jadi, sesungguhnya tidak ada sikap permisif bagi yang merasa ingatannya kurang baik untuk tidak menghafal al Quran.

Info tambahan, penelitian yang dipimpin oleh Avi Karni, seorang ahli ilmu otak dari Universitas Haifa, Israel, mengungkapkan tidur siang baik untuk mendongkrak ingatan. Penelitian ini dipublikasikan jurnal Nature Neuroscience. Pengaruh tidur siang jelas terlihat hasilnya untuk meningkatkan kemampuan mengingat hal-hal jangka panjang dan hal-hal yang bersifat penjelasan. Memori jangka panjang biasanya tetap diingat seseorang selama bertahun-tahun.

Dalam percobaannya, Karni meminta sukarelawan mengingat-ingat permainan jari yang rumit. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok, salah satu tidur siang selama setahun dan lainnya tidak. Ternyata, sukarelawan-sukarelawan yang tidur siang mampu mengingat lebih baik daripada yang tidak tidur. Setelah tidur malam, kemampuan kedua kelompok tak jauh berbeda, namun kelompok yang tidur siang tetap saja menunjukkan kemampuan mengingat lebih baik.

9. Mengajarkan Al Quran minimal satu kali satu bulan.
Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)
Al Hafiz Ibnu Katsir dalam kitabnya Fadhail Quran halaman 126-127 berkata: “Maksud dari sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ‘Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkan kepada orang lain’ adalah bahwa ini sifat-sifat orang-orang mukmin yang mengikuti dan meneladani para rasul. Mereka telah menyempurnakan diri sendiri dan menyempurnakan orang lain. Hal itu merupakan gabungan antara manfaat yang terbatas untuk diri mereka dan yang menular kepada orang lain.”

Mengajarkan Al Quran bukan lantas berhenti mempelajarinya. Dengan mengajarkan Al Quran justru membuat kita semakin terpacu untuk senantiasa mempelajarinya. Bahkan, tanpa kita sadari, dengan mengajarkan Al Quran, kita mendapatkan ilmu baru, yaitu ilmu untuk mengajarkan Al Quran kepada orang lain dengan berbagai perbedaan latar belakang ke-Quran-an, karakter bawaan, metode menerima materi, dan lain sebagainya.

10. Mentadabburi AlQuran minimal satu kali satu bulan.
Kata tadabbur berhubungan dengan kata ‘Yudabir’ yang artinya mengatur, seperti tersebut dalam QS. Yunus: 3.

“Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur/yudabbir segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah ada izinNya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (TQS. Yunus: 3)

Jadi, kurang lebih tadabbur adalah usaha yang teratur/sistematis untuk memahami Al Qur’an, sehingga dapat melakukan petunjuk Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Tadabbur merupakan aktivitas untuk mempelajari makna-makna dzahir yang tertera dalam Al Quran, namun bila untuk memahami pengertian tersirat yang ada dibalik ayat/surat yang akan dipelajari perlu adanya syarat-syarat khusus, karena hal tersebut sudah masuk kepada wilayah menafsirkan Al Quran.

Salah satu output dari mentadabburi Al Quran adalah munculnya kesan tertentu terhadap ayat/surat yang ditadabburi. Misalnya, ketika orang lain merasa biasa saja membaca surat Al Ma’uun, saya memiliki kesan ‘seram’ terhadap surat tersebut, terutama ayat keempat. Karena dari ayat tersebut saya berpikir, bisa jadi kita sudah bersusah payah melakukan ibadah shalat, tetapi bukan pahala dan keridhoan yang didapat, melainkan celaka.Na’udzubillah…

11. Mendengarkan bacaan Al Quran secara rutin. Baik itu dari radio, kaset, MP3, youtube, dll.
DariAbdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: “Bacakan Alquran kepadaku.” Aku bertanya: “Wahai Rasulullah, aku harus membacakan Alquran kepada baginda, sedangkan kepada bagindalah Alquran diturunkan?” Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya aku senang bila mendengarkan dari orang selainku.” Kemudian aku membaca surat An-Nisa’. Ketika sampai pada ayat yang berbunyi: “Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu).” Aku angkat kepalaku atau secara mendadak ada seseorang berada di sampingku. Dan ketika aku angkat kepalaku, aku melihat beliau mencucurkan air mata. (Sahih Muslim No: 1332)

Imam Nawawi berkata “Ada beberapa hal yang dapat dipetik dari hadis ini, di antaranya: sunat hukumnya mendengarkan bacaan Alquran, merenungi, dan menangis ketika mendengarnya, dan sunat hukumnya seseorang meminta kepada orang lain untuk membaca Al Quran agar dia mendengarkannya, dan cara ini lebih mantap untuk memahami dan mentadabburi Al Quran, dibandingkan dengan membaca sendiri.”

12. Membaca surat pilihan harian (yang telah dikumpulkan dalam kitab Al Matsurat) tiap hari minimal satu kali.
Misalnya keutamaan membaca ayat kursi (QS. Al Baqarah: 255) masing-masing satu kali ketika pagi dan sore.
“Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari (gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari gangguan mereka (jin).” (HR. Al Hakim 1/562 dan dishahihkan Asy Syaikh Al Albaniy dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib 1/273)

Lalu, keutamaan membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas, masing-masing dibaca 3x ketika pagi dan sore.
“Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka dia akan dicukupi dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud 4/322, At Tirmidziy 5/567, lihat Shahih At Tirmidziy 3/182)
Dan masih banyak lagi surat pilihan yang utama untuk dibaca ketika pagi dan petang. Lebih utama jika membaca bacaan zikir pagi dan petang juga.

13. Membiasakan membaca surat pilihan pekanan tiap pekan. Misalnya membaca Al Kahfi tiap hari Jumat
‫مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)

14. Membiasakan membaca surat Al Mulk sebelum tidur.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبَّاسٍ الْجُشَمِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan pada kami Muhammad bin Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Qotadah, dari ‘Abbas Al Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,“Ada suatu surat dari al qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: ‘Tabaarakalladzii biyadihil mulku… (surat Al Mulk)’” (HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu Majah no. 3786, dan Ahmad 2/299).

أخبرنا عبيد الله بن عبد الكريم وقال حدثنا محمد بن عبيد الله أبو ثابت المدني قال حدثنا بن أبي حازم عن سهيل بن أبي صالح عن عرفجة بن عبد الواحد عن عاصم بن أبي النجود عن زر عن عبد الله بن مسعود قال : من قرأ { تبارك الذي بيده الملك } كل ليلة منعه الله بها من عذاب القبر وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم نسميها المانعة وإنها في كتاب الله سورة من قرأ بها في كل ليلة فقد أكثر وأطاب
Telah menceritakan pada kami ‘Ubaidullah bin ‘Abdil Karim, ia berkata, telah menceritakan pada kami Muhammad bin ‘Ubaidillah Abu Tsabit Al Madini, ia berkata, telah menceritakan pada kami Ibnu Abi Hazim, dari Suhail bin Abi Sholih, dari ‘Arfajah bin ‘Abdul Wahid, dari ‘Ashim bin Abin Nujud, dari Zarr, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Barangsiapa membaca ‘Tabarokalladzi bi yadihil mulk… (surat Al Mulk)’ setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan surat tersebut ‘al Mani’ah’ (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan.” (HR. An Nasai dalam Al Kabir 6/179 dan Al Hakim. Hakim mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih)

Catatan: Keutamaan surat ini bisa diperoleh jika seseorang rajin membacanya setiap malamnya, mengamalkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, mengimani berbagai berita yang disampaikan di dalamnya.

15. Meneteskan air mata karena Al Quran.
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, Yaitu Para Nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (TQS. Maryam: 58)

Ibnu Sa’di berkata berkenaan dengan ayat di atas, “Firman Allah subhanahu wa ta’ala, ‘Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis, maksudnya adalah mereka khudhu’ dan khusyu’ dengan ayat-ayat tersebut, karena menggoreskan iman, cinta dan takut di hati mereka, sehingga membuat mereka menangis, berserah diri dan sujud kepada Tuhan mereka.”

Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman mengenai para ahli kitab yang shalih,
“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, ‘Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.’ Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu.” (TQS. Al Israa’: 107-109)

Menangis, menurut Al-Ghazali, disunahkan saat membaca Al-Qur’an. Cara untuk memaksakan tangisan adalah membayangkan hal-hal yang dapat menyebabkan kita menangis, yaitu dengan merenungi ancaman dan janji yang ada di dalam Al-Qur’an, kemudian merenungi kealpaan sikap kita terhadap berbagai perintah dan larangan Allah subhanahu wa ta’ala.

Rasa sedih dan tangis hanya menghampiri hati seseorang yang bersih. Hilangnya kesedihan dan tangisan hendaknya membuat kita bersedih (dan menangis), karena hal tersebut merupakan tanda musibah terbesar yang telah menimpanya.

Bahkan dalam sejarah kehidupan generasi awal Islam, banyak kita temui kisah-kisah tentang kelembutan hati dimana mereka sering menangis ketika membaca dan mendengarkan Al Qur an. Hati mereka begitu mudah tersentuh karena keimanan yang telah begitu kuat mengakar di dalam dada.
Lalu, pertanyaan terbesarnya adalah:

BAGAIMANA DENGAN KITA?
Sudah sejauh mana diri kita untuk bisa menjadi ahli Quran. Yuk, sama-sama evaluasi dan berbenah diri. Bukankah kita ini adalah umatnya Rasulullah sang pembawa risalah Al Quran? Masa enggan untuk mengikuti petunjuknya, sementara kita sudah mengetahui kebenaran dan keuntungannya.
Allahu’alam bish shawab

(mohon koreksi bila ada dalil yang tidak relevan atau dhoif/maudhu)

sumber tulisan
**http://rezaprimawanhudrita.wordpress.com/2010/07/28/menjadi-ahlul-quran
Al Qur’an merupakan salah satu mu’jizat yang turun kepada Muhammad SAW dan diwariskan kepada umatnya dan keasliannya akan terus terjaga sepanjang zaman. Allah SWT berfirman :
أُمْطِرَتْ مُوصٍ نَزَّلْنَا الأجْدَاثِ وَأَنْبَتْنَا لَهُ لأرَيْنَاكَهُمْ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya(Al Hijr:9)

Qur’an memiliki banyak sekali kelebihan, selain itu Qur’an juga sangat bermanfaat bagi manusia. Orang yang sering membaca Qur’an akan sangat berbeda dengan orang yang jarang bahkan tidak pernah sama sekali membacanya. Itu baru sebatas membaca. Apalagi jika Qur’an tersebut dihafal, maka bi iznillah manfaatnya akan selalu menyertai orang yang menghafalkannya.

Kata kebanyakan orang, menghafal Qur’an adalah pekerjaan yang berat dan sulit. "Mana mungkin kitab setebal itu bisa masuk ke dalam otak." Dalih mereka,  adalah menghafal Al Qur’an merupakan pekerjaan yang sulit, mereka belum menyadari bahwa Allah SWT telah berfirman:
ولقد يسّرناالقرأن للذكرفهل من مدّكر 

Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?(Al Qamar:17)

Bacalah sekali lagi! Sadarilah bahwa dalam hal ini Allah SWT sendirilah yang berfirman. Jika anda bertemu dengan orang yang beranggapan bahwa Qur’an sulit dihafal sodorkanlah ayat di atas. Jika mereka tetap ngeyel, jelaskanlah lebih detail dan mintalah orang tersebut untuk mencobanya. karena jika belum dicoba dari mana dia tahu bahwa manghafal qur’an itu sulit.
Walaupun demikian, jangan anda harap bahwa proses menghafal Qur’an lancar-lancar saja. Karena, ditengah menghafal Qur’an anda pasti akan menemukan kesulitan di beberapa tempat. Hai ini bertujuan agar kita lebih mendalami dan berkonsentrasi ke Qur’an, lebih banyak berinteraksi dengannya, dan secara otomatis jika kita ikhlas hanya untuk Allah SWT maka pahala kita juga akan bertambah.

Al Qur’an dapat melunakkan hati seseorang, menjadikan hati terasa tenang. Kebanyakan orang yang telah banyak menghafal Qur’an hatinya akan menjadi sangat lembut. Selain itu, menghafal Qur’an juga dapat menaikkan IQ seseorang. Sewaktu program kuliyatul qur’an wal hadits PPMI Assalaam study banding ke Ma’had "Isy Karima, kami diberi wejagan oleh ust.Syihab. Beliau adalah Mudir ma’had tahfidz "Isy Karima. Beliau menceritakan kepada kami bahwa beliau memiliki teman yang waktu kecilnya dia sangat bodoh. Hingga saat memasuki SMA dia bertekad bahwa walaupun bodoh dia harus memiliki kelebihan. Mulailah dia menghafal qur’an dan menyetorkannya secara sembunyi-sembunyi. Ternyata dia memiliki kelebihan dalam menghafal. Dalam 2 tahun dia bisa khatam. Saat dia mengadakan khataman, tetangganya di desa tidak percaya bahwa Yasir adalah Hafidz Quran. Setelah itu dia menyadati bahwa yang bodoh bukanlah dirinya, melainkan mentalnya. Setelah dia memasuki Perguruan Tinggi, dia mendebat dosen-dosennya dan dosennya tidak ada yang bisa melawannya. Akhirnya dia pada semester ke-5 sudah mengajar di Perguruan Tinggi. Itu adalah salah satu kisah yang menunjukkan bahwa menghafal Qur’an tidak akan menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.
Menurut penelitian di Universitas Munich, Jerman. Menghafal qur’an dapat mengembangkan saraf otak.Selain itu, penghafal qur’an juga lebih sabar daripada orang yang tidak menghafal, karena untuk menghafal qur’an diperlukan kesabaran yang tinggi.
So, mulailah menghafal dari sekarang, tidak ada kata terlambat dalam menghafal Qur’an, dan jangan lupa untuk menyetorkan hafalan anda kepada ustadz guna menjaga keshohihan bacaan anda…

Jika Anda memiliki problem dalam menghafal silakan tulis di kolom komentar Insya Allah kami akan dengan senang hati membantu.                                                                                                                         
Sungguh, Al-Quran ini bukan sekadar dibaca dan dilagukan. Al-Quran ini sungguh luas manfaatnya; merentas aspek psikologi, kesihatan dan alam.
Untuk menjadi Brilliant Students; ingatan anda perlu kuat. Dan ingatan yang kuat memerlukan proses pembinaannya tersendiri. Ya, banyak cara boleh digunakan tetapi hari ini saya suka berkongsi satu lagi kaedah yang semestinya holistik dan efektif; menghafaz Al-Quran!
Ya, dengan menghafaz Al-Quran ingatan anda bakal menjadi lebih kukuh! Dengan menghafaz Al-Quran anda bakal memiliki memori yang cukup baik!
Biar betul? ..Betullah! Kajian telah menunjukkan mereka yang menghafaz Al-Quran memiliki otak yang kuat memorinya.

“Eh, kalau dok menghafal Al-Quran, macam mana  memori nak kuat. Memori dah terguna untuk hafal Al-Quran. Lagi sikit lah memori yang tinggal!”
Itulah logika manusia yang cukup terbatas. Al-Quran bukan buku tulisan Muhammad s.a.w.. Al-Quran ini kalam Allah dan mukjizat untuk Nabi tercinta. Istimewanya kitab suci ini sehinggakan anda bukan sekadar diberi ganjaran, kesihatan anda juga akan bertambah baik! Bukan sekadar rahsia sains dapat dibongkar, malah syaitan turut terusir mendengar alunannya. Al-Quran cukup istimewa!
Dan dengan menghafaz ayat-ayat suci ini, otak akan semakin hebat! Kenapa ye? Sebab mereka yang membaca dan menghafaz Al-Quran ini, otak mereka telah mengalami latihan praktikal yang cukup hebat!
Apabila dibaca dengan betul tajwid dan makhrajnya, otak akan pantas berfikir bagi memastikan lidah dan bibir mengeluarkan bunyi yang sepatutnya.
Apabila dihafal dengan sebaiknya, otak sekali lagi dilatih bertubi-tubi untuk mengingat. Dan latihan ini seterusnya memantapkan sistem otak dalam menangkap sesuatu ke dalam memorinya!
Percayalah dengan cara ini, subjek-subjek anda yang memerlukan hafalan yang tinggi akan menjadi mudah, insyaAllah. Kerana Al-Quran yang dihafaz bukan sekadar memantapkan memori malah mendekatkan kita dengan rahmat Ilahi.
Jadi, jom kita pulun sungguh-sungguh menghafaz Al-Quran. Bersempena dengan Ramadhan yang mulia ini, kita hidupkan dengan bacaan dan hafazan kitab suci ini. Allahuakbar! Walillahil hamd!

Tehnik Menghafal dan Murajaah Al Quran


Bagi para penghafal Al Quran yang pemula, menambah hafalan mempunyai kesulitan tersendiri. Tetapi seiring dengan waktu kesulitan ini akan terlampaui. Ketika itu kesulitan lain timbul yaitu mengulang hafalan (murajaah). Pada saat hafalan makin bertambah banyak, murajaah juga semakin berat.
Untuk surat-surat yang agak panjang (50 ayat) dan yang panjang (diatas 100 ayat), biasanya kita sangat hafal separuh awal dari surat tersebut. Untuk separuh terakhir sulit bagi kita untuk mengingatnya. Ini akan ditandai dengan “macet” ketika saat memurajaah. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini disebabkan kita selalu menghafal/murajaah dari awal surat (ayat 1). Ketika selesai menghafalkan sebuah surat, ayat-ayat awal itulah yang lebih sering dilafadzkan dibandingkan dengan ayat-ayat yang akhir. Sehingga otak kita lebih hafal ayat-ayat awal. Itulah sebabnya kita sangat hafal ayat-ayat awal surat dan sering lupa pada ayat-ayat akhir surat.

Kesulitan kedua adalah ketika kita „macet“ sulit bagi kita untuk mengetahui ayat selanjutnya. Ayat-ayat setelah „ayat macet“ menjadi gelap. Ini dikarenakan kita menghafal secara sekuensial/berurutan, sehingga satu ayat selalu diingat setelah ayat sebelumnya. Sehingga kalau ayat “sebelumnya” macet maka ayat selanjutnya menjadi hilang juga. Dalm hal ini tidak ada cara lain untuk mengingatnya selain membuka mushaf Al Qur’an.
Lalu bagaimana cara efektif untuk menanggulangi masalah tersebut?
Kuncinya adalah ketika proses menghafal sebuah surat dilakukan. Hafalkan surat dengan cara memotongnya menjadi 10 ayat 10 ayat. Di dalam tiap sepuluh ayat potong-potong lagi menjadi 5 ayat-5 ayat.
Misalnya kita menghafal surat An Naba yang didalamnya ada 40 ayat. Caranya adalah sebagai berikut :
  1. Hafalkan ayat 1 sampai lancar. Lakukan sampai ayat 5.
  2. Kemudian hafalkan secara berurut ayat 1 sampai dengan ayat 5. Ikatlah ayat 1 sampai ayat 5 dengan mengulang-ulangnya bersama-sama sampai lancar. Gerak-gerakkan jari-jari tangan anda sesuai dengan ayat yang sedang di hafal. Bila menghafal ayat 1 gerakkan ibu jari, ayat 2 gerakkan jari telunjuk, ayat 3 gerakkan jari tengah, ayat 4 gerakkan jari manis dan ayat 5 gerakkan jari kelingking.
  3. Kemudian hafalkan ayat 6 sampai 10 sambil menggerak-gerakkan jari-jari tangan kiri sama seperti yang dilakukan oleh tangan kanan. Ulang-ulang ayat 6 sampai 10 sampai lancar. Kegiatan ini mengikat ayat 6 sampai dengan ayat 10
  4. Sekarang mengulang menghafal ayat 1 sampai 10 dengan sambil menggerak-gerakkan jari sesuai dengan nomor ayat yang dilafazkan. Lakukan sampai lancar. Hal ini mengikat ayat 1 sampai 10.
  5. Lakukan langkah diatas untuk ayat 11-20, ayat 21-30 dan ayat 31-40.
  6. Terakhir gabungkan semua ayat (ayat 1 sampai 40) dalam surat tsb. Ulang-ulang sampai lancar
Kemudian bagaimana anda murajaah sebuah surat bila kita telah menghafal secara konvensional? Bila surat tersebut ayat-ayatnya pendek maka kelompokkan menjadi 10 ayat-10 ayat. Hafalkan per 10 ayat. Bila suratnya berayat yang panjang-panjang seperti Al Baqarah, Ali Imran, An Nisaa dll, maka pecah 10 ayat menjadi 5 ayat-ayat.
Manfaat dari menghafal dengan sistem potongan ini adalah:
  1. Ketika murajaah kita tidak selalu harus memulai dari awal surat – ayat1- sehingga untuk surat yang panjang murajaah dapat dilakukan sepotong-sepotong di dalam shalat kita. Misalnya: untuk setiap rakaat shalat kita membaca 10 ayat. Maka ketika shubuh kita sudah dapat murajaah sampai 40 ayat (sunnat shubuh 2 rakaat dan shubuh 2 rakaat). Ini cukup bagus untuk surat An Naba yang 40 ayat. Atau untuk surat yang panjang seperti Al Baqarah, bila dilakukan 10 ayat untuk setiap rakaat shalat, maka selesai shalat isya kita sudah murajaah 100 ayat! Bila ditambah dengan shalat2 sunnah rawatib maka kita bisa murajaah 200 ayat dalam sehari. Dan bila ditambahkan dengan shalat dhuha dan tahajjud kita bisa mnyelesaikan 286 ayat Al Baqarah dalam shalat yang dilakukan sehari semalam!
  2. Kita tidak merasa susah murajaah karena seakan-akan kita sedang menghafal surat-surat yang pendek saja. Secara psikologis kita merasa lebih ringan. Dan di dalam memurajaah surat yang panjang kita mempunyai
  3. Menguatkan secara merata ayat-ayat di seluruh surat. Bukan hanya ayat-ayat awal surat saja. Ketika memurajaah surat-surat yang panjang dan kemudian terputus oleh kondisi eksternal – tamu datang, telfon berdering, anak menangis, masakan gosong dll- kita masih tetap bisa melanjutkan ayat selanjutnya setelah kondisi eksternal tertangani. Tanpa harus mengulangi dari awal surat. Dengan metoda menghafal konvensional maka kita kita harus selalu mengulangi mulai dari awal surat lagi. Kondisi-kondisi seperti ini akan menguatkan hafalan ayat-ayat awal dan menurunkan kualitas hafalan ayat-ayat akhir.
  4. Hafal nomot ayat tanpa kita sadari. Ini adalah bonus yang sangat bermanfaat untuk kita
  5. Mengatasi kasus „ayat macet“. Bila macet di satu ayat biasanya akan berhenti memurajaah surat tersebut karena ayat-ayat yang selanjutnya sangat bergantung pada ayat yang macet/lupa. Tetapi dengan sistem ‚potong surat’ ini kita masih tetap bisa terus memurajaah ayat-ayat setelah ayat macet ini. Mengapa ? Karena dalam menghafal sistem ini setiap ayat independen diletakkan dalam memori otak kita. Sebuah ayat tidak hanya dikaitkan dengan ayat yang sebelumnya –seperti dalam sistem menghafal konvensional- tapi juga dikaitkan dengan nomornya (yang diingat secara tidak sadar dengan menggerak-gerakkan jari tangan ketika menghafal). Ketika memori yang terkait dengan ayat sebelum terlupakan maka ada „ pengait“ yang lain yaitu nomor surat. Percaya atau tidak? Anda tinggal mencoba sistem ini dan merasakan hasilnya!
Melakukan metoda ini tak sesulit membaca baris-baris di atas. Bila anda melakukannya ini adalah hal yang sangat simpel. Metoda ini menjadikan kita santai dan tidak stres dalam memurajaah. Karena kita mempunyai „petunjuk/milestones“ dalam surat-surat hafalan kita yaitu ayat 1, 11, 21, 31, 41 dst. Kita akan memurajaah „ayat-ayat pendek“, yaitu 10 ayat saja. Cobalah anda praktekkan dan anda akan terkejut dengan hasilnya.
Selamat bermurajaah!



sumber: http://kultum.wordpress.com/2007/12/13/tehnik-menghafal-dan-murajaah-al-qur

Langkah Efektif Untuk Menghafal Al Quran


   Ditulis oleh: DR. Ahmad Zain An-Najah, M.A  Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al Qur’an, karena Al Qur’an adalah Firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber dari segala sumber hukum, dan bacaan yang paling sering dulang-ulang oleh manusia. Oleh Karenanya, seorang penuntut ilmu hendaknya meletakan hafalan Al Qur’an sebagai prioritas utamanya. Berkata Imam Nawawi : “ Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran, karena dia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadits dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Kalau sudah hafal Al Quran jangan sekali- kali menyibukan diri dengan hadits dan fikih atau materi lainnya, karena akan menyebabkan hilangnya sebagian atau bahkan seluruh hafalan Al Quran. “